Sabtu, 03 Juni 2017

Cedera disebabkan oleh Faktor Warming-Up dan Cooling Down


Cedera disebabkan oleh Faktor Warming-Up dan Cooling Down
1.      Faktor Warming-Up
Olahraga menjadi kenyataan yang penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena disamping menjadikan tubuh sehat olahraga dapat pula menjadikan harumnya nama bangsa maupun negara. Berolahraga pada umumnya melibatkan sekelompok otot maupun beberapa kelompok otot, yang pada gilirannya akan meninbulkan reaksi dari organ-organ tubuh untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri tersebut akan sangat tergantung a) Stresor yaitu jenis aktivitas atau olahraga yang diiakukan, intensitas, waktu dan frekuensinya. b) Oganik yaitu factor-faktor yang dimiliki orang yang bersangkutan sehingga memberi kemungkinan untuk mencapai tingkat kemampuan penyesuaian fungsional yang lebih tinggi. c) Keadaan lingkungan termasuk di dalamnya ketinggian tempat tinggal, panas dan dingin.
Reaksi penyesuaian diri dapat berbentuk sebuah jawaban sewaktu dan atau jawaban adaptasi dari organ-organ tubuh. Jawaban sewaku merupakan perubahan fungsi fisiologis yang bersifat sementara. Perubahan-perubahan ini akan hilang dan kembali asal setelah aktivitas tubuh tersebut berhenti sedangkan jawaban adaptasi merupakan perubahan struktur atau fungsi fisiologis yang bersifat relatif lebih menetap. Memperhatikan tekad untuk membangun manusia sesuai dengan kodratnya yang terdiri atas jiwa dan raga maka persiapan sebelum melakukan kegiatan olahraga atau aktivitas fisik memerlukan persiapan baik jasmani maupun rohani, hal ini memungkinkan tidak akan terjadi cedera pada saat berolahraga karena adanya kesiapan sebelumnya. Persiapan-persiapan tersebut dapat berbentuk penguluran {stretching) dan pemanasan (warming-up).
Pemanasan yang biasa diiakukan sebelum latihan menyebabkan berbagai hal sebagai berikut:
1. Pelepasan adrenaline
2. Peningkatan denyut jantung
- Memungkinkan oksigen di dalam darah berjalan dengan kecepatan lebih besar.
- Peningkatan produksi cairan synovial.
- Gerakkan sendi lebih efisien
3. Pembesaran kapiler
- Memungkinkan oksigen di dalam darah berjalan pada volume yang lebih tinggi.
4. Peningkatan temperatur di dalam otot
5. Penurunan viskositas darah
6. Memudahkan aktivitas enzim
7. Elastisitas otot lebih besar
8. Peningkatan kekuatan dan kecepatan kontraksi
9. Peningkatan metabolisme otot
- Persediaan energi melalui penguraian glikogen
10. Peningkatan kecepatan penghantaran impuls syaraf

Penguluran dan pemanasan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengadakan perubahan - perubahan fisiologis dalam tubuh dan menyiapkan organ-organ dalam untuk mengahadapai aktivitas tubuh yang lebih berat. Assmusen dan Boje (1945:10:1) merupakan orang pertama yang mengadakan penelitian yang berhubungan dengan kegunaan penguluran dan pemanasan. kemudian diikuti oleh penemuan-penemuan yang lain sehingga dapat memberikan jawaban tentang kegunaan penguluran dan pemanasan sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat.
Pemanasan diperlukan oleh tubuh karena sistem yang ada bahwa tubuh selama istirahat memiliki inertia tertentu dan salah satu yang tidak dapat diharapkan adalah kenaikan efisiensi fungsi tubuh dengan segera. Kenaikan temperatur tubuh yang disebabkan karena pemanasan yang paling efektif adalah berkisar 2 - 3 °C atau sekitar 38 - 39 "C. Kenaikan temperature tubuh berasal dari panas yang dihasilkan oleh tubuh sebagai hasil dari metabolisme, setiap kenaikan 1 °C dapat mcningkatkan metabolisme sebesar 13 persen. Sumber utama panas adalah jaringan yang paling aktif yaitu: hati, kelenjar sekresi dan otot. Suhu masing-masing.
Jaringan dapat berbeda tergandung pada derajat aktivitas metabolismenya. kecepatan aliran darah dan perbedaan suhu dengan jaringan di sekitarnya. Menurut Karpovich (1956 : 1117 - 1119) stretching dan warming-up sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya cedera otot dan sendi pada waktu melakukan aktivitas fisik yang berat sedan gkan menurut Klaf dan Arneim (1963:147) menyatakan bahwa dengan melakukan stretching dan warming-up sebelum melakukan olahraga yang melibatkan otot akan mengurangi terjadinya cedera hal ini disebabkan karena : a) terjadinya peningkatan suhu otot, b) teregangnya ikat sendi (ligament) dan c) aliran darah menjadi lancar. Menurut Devries (1962:222-229) peningkatan suhu tubuh dan otot akan memperbaiki penampilan hal ini disebabkan karena : a) otot akan berkontraksi dan berelaksasi lebih cepat. b) otot akan berkontraksi dengan lebih efisien karena viskositasnya lebih rendah, c) hemoglobin akan memberikan lebih banyak oksigen karena pelepasannya lebih mudah. d) proses metabolisme meningkat dan e) resistensi dinding pembuluh darah berkurang.
Menurut Fox dan Mathews (1981 440) meningkatnya temperature tubuh akibat pemanasan akan terjadi peningkatan-peningkatan : a) reaksi metabolisme meningkat, b) meningkatnya penggunaan oksigen menyebabkan sirkulasi darah meningkat, c) meningkatnya penghantaran impuis saraf sehingga kecepatan dan kekuatan kontraksi bertambah. Sedangkan menurut Jensen dan Schuits ( 1970 : 353 - 358) pemanasan yang
yang diiakukan dengan tepat akan memberikan pengaruh terhadap tubuh : a) koordinasi gerak menjadi lebih baik karena keleluasan gerak sendinya meningkat, b) terjadinya cedera otot dapat dihindari dan, c) membantu timbulnya second wind lebih awal terulama untuk olahraga yang memerlukan daya tahan. Menurut Lamb (1978 : 401) menyatakan bahwa seiain ditandai dengan meningkatnya suhu temperature tubuh pemanasan yang benar ditandai pula dengan meningkatnya ventilasi . Kenaikan ventilasi paru ini akibat kenaikan frekuensi pemapasan yang dalam keadaan istirahat berkisar antara 12-20 kali per menit, sedang dalam keadaan dapat mencapai 50 - 60 kali per menintnya. Ventilasi pada orang dewasa dalam keadaan istirahat 5- 8 liter per menit, sedangkan daiam keadaan olahraga berat yang berat ventilasi dapat meningkat sampai 130 liter per menil untuk wanita sedangkan untuk laki - laki dapat mencapai 180 liter per menit.
Pemanasan sebelum latihan atau berolahraga menyebabkan system saraf V pusat (CNS) akan terangsang sehingga koordinasi gerak dan reaksi gerak akan menjadi lebih baik. Brooks dan Fahey ( 1984 : 435 ) menyatakan bahwa setiap bentuk aktivitas fisik sebaiknya memuat adanya tiga komponen yaitu : a) pemanasan, b) inti dan c) pendinginan, dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum latihan inti maka temperature tubuh akan meningkat dengan demikian akan memberikan keuntungan : a) proses metabolisme meningkat sehingga kecepatan kontraksi otot akan meningkat, b) curah jantung akan meningkat dan pembuluh darah akan melebar sehingga akan membantu mempercepat penyampaian oksigen ke jaringan dan viskositas darah menjadi menurun, c) sirkulasi darah dan oksigen meningkat sebelum latihan inti sehingga memungkinkan tersedianya oksigen di jaringan lebih cepat, dan d) mengurangi terjadinya cedera karena sudah terjadi kesiapan - kesiapan secara fisiologis untuk melakukan aktivitas.
tubuh sehingga berdampak pada : a) peningkatan metabolisme. b) resistensi dinding pembuluh darah akan berkurang sehingga membantu kecepatan aliran darah c) terjadinya peningkatan suhu tubuh dan menbantu keleluasaan gerak sendi sehingga memungkinkan penampilan lebih baik, berkurangnya terjadinya cedera/ sobekr^ya serabut otot. dan otot akan lebih siap menerima beban aktivitas yang lebih berat. Memiliki tingkat kelentukan otot - otot tubuh
yang lebih besar akan menguntungkan dalam banyak banyak hal, struktur yang membatasi kelentukan otot -otot adalah : a) tulang, b) otot, c) tendon dan d) ligamen maupun struktur lain yang berhubungan dengan kapsul sendi.
Peningkatan suhu otot dan darah setelah melakukan pemanasan akan memiliki kesiapan untuk melakukan aktivitas yang relatif lebih berat hal ini disebabkan karena : a) otot akan berkontraksi dan berelaksasi lebih cepat, b) otot akan berkontraksi lebih efisien karena viskositasnya lebih rendah c) hemoglobin akan lebih banyak memberikan 02 dan pelepasannya lebih mudah. Kenaikan suhu tubuh akibat pemanasan yang efektif dapat mencapai 2-3 °C menyebabkan proses metabolisme menjadi lebih cepat dan setiap
kenaikan 1 "C dapat meningkatkan metabolisme sebesar 13 persen sedangkan peran saraf pada persendian dapat meningkat 8 kali. Kenaikan suhu tubuh semacam ini sebagai hasil dari metabolisme yang sumber utama panasnya adalah jaringan yang paling aktif yaitu hati. kelenjar sekresi. dan otot. Suhu masing - masing jaringan dapat berbeda tergantung pada tingkat aktivitas metabolisme, kecepatan darah yang mengalir ke dalamnya. dan perbedaan suhu sekitar.
            Mengenai bentuk pemanasan dan lamanya pemanasan menurut Brooks dan Fahey ( 1984 : 436 ) menyatakan bahwa pemanasan tergantung dari jenis c^bang olahraga yang akan diiakukan, akan tetapi pada umumnya pertimbangan yang harus diiakukan yaitu penggunaan otot utama dalam aktivitas atau olahraga. Sedangkan intensitasnya mulai dari yang ringan ke berat, gerakannya dari yang sederhana ke yang komplek, dari ektrimitas atas ke bawah atau sebaliknya dari bawah ke atas. Hal ini disebabkan karena kira-kira 10 menit setelah berolahraga dengan intensitas khusus memerlukan pencapaian temperatur otot yang mantap, oleh karena itu pada waktu melakukan pemanasan sekurang - kurangnya membutuhkan waktu 10 menit dan yang paling tepat antara 20 sampai 30 menil. Intensitas yang paling tepat untuk mengetahui pemanasan sudah memasuki daerah latihan yaitu dengan mengetahui denyut nadi, pada intensitas sedang yaitu 60 persen dari denyut nadi maksimal, hal ini cukup untuk menaikkan temperatur otot akan tetapi tidak melelahkan.
Pemanasan secara umum terbagi menjadi 2 bentuk yailu pemanasan umum dan pemanasan khusus, pemanasan umum melibatkan sebagian kelompok otot yang secara fisiologis berdampak pada : a) meningkatnya temperature otot, b) meningkatnya kecepatan metabolisme, c) meningkatnya sirkulasi darah, d) memperlancar transport oksigen dan e) meningkatnya impuls saraf Pemanasan khusus meliputi gerakan-gerakan yang menyerupai dengan aktivitas yang scsungguhnya. MC Ardle (1981) dengan melakukan pemanasan dapat memperkecil terjadinya cedera karena : a) relaksasi otot akan lebih cepat, b) resistensi pembuluh darah menjadi lebih rendah, c) temperatur otot yang tinggi memungkinkan hemoglobin melepas oksigen lebih cepat sehingga otot lebih mudah menggunakan oksigen, d) pen^erahan motor unit dalam melakukan aktivitas lebih lancar dan penghantaran impuls saraf lebih cepat dan e) aliran darah ke jaringan
yang aktif lebih lancar hal ini memungkinkan penyediaan energi juga lebih lancar.
2.      Faktor Cooling Down/Pendinginan
Pendinginan yaitu mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah.Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asamlaktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.Manfaat pendinginan sesudah olahraga ialah mencegah otot nyeri, kaku, dan kram. Juga mengurangi denyut jantung yang sebelumnya bekerja keras dan membantu tubuh menjadi lebih segar dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar