Cedera disebabkan oleh Faktor Warming-Up dan Cooling Down
1.
Faktor Warming-Up
Olahraga
menjadi kenyataan yang penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan
karena disamping menjadikan tubuh sehat olahraga dapat pula menjadikan harumnya
nama bangsa maupun negara. Berolahraga pada umumnya melibatkan sekelompok otot
maupun beberapa kelompok otot, yang pada gilirannya akan meninbulkan reaksi
dari organ-organ tubuh untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri
tersebut akan sangat tergantung a) Stresor yaitu jenis aktivitas atau olahraga
yang diiakukan, intensitas, waktu dan frekuensinya. b) Oganik yaitu
factor-faktor yang dimiliki orang yang bersangkutan sehingga memberi
kemungkinan untuk mencapai tingkat kemampuan penyesuaian fungsional yang lebih
tinggi. c) Keadaan lingkungan termasuk di dalamnya ketinggian tempat tinggal,
panas dan dingin.
Reaksi
penyesuaian diri dapat berbentuk sebuah jawaban sewaktu dan atau jawaban
adaptasi dari organ-organ tubuh. Jawaban sewaku merupakan perubahan fungsi
fisiologis yang bersifat sementara. Perubahan-perubahan ini akan hilang dan
kembali asal setelah aktivitas tubuh tersebut berhenti sedangkan jawaban
adaptasi merupakan perubahan struktur atau fungsi fisiologis yang bersifat
relatif lebih menetap. Memperhatikan tekad untuk membangun manusia sesuai
dengan kodratnya yang terdiri atas jiwa dan raga maka persiapan sebelum
melakukan kegiatan olahraga atau aktivitas fisik memerlukan persiapan baik
jasmani maupun rohani, hal ini memungkinkan tidak akan terjadi cedera pada saat
berolahraga karena adanya kesiapan sebelumnya. Persiapan-persiapan tersebut
dapat berbentuk penguluran {stretching) dan pemanasan (warming-up).
Pemanasan
yang biasa diiakukan sebelum latihan menyebabkan berbagai hal sebagai berikut:
1. Pelepasan adrenaline
2. Peningkatan denyut jantung
- Memungkinkan oksigen di dalam
darah berjalan dengan kecepatan lebih besar.
- Peningkatan produksi cairan synovial.
- Gerakkan sendi lebih efisien
3. Pembesaran kapiler
- Memungkinkan oksigen di dalam
darah berjalan pada volume yang lebih tinggi.
4. Peningkatan temperatur di dalam
otot
5. Penurunan viskositas darah
6. Memudahkan aktivitas enzim
7. Elastisitas otot lebih besar
8. Peningkatan kekuatan dan
kecepatan kontraksi
9. Peningkatan metabolisme otot
- Persediaan energi melalui
penguraian glikogen
10. Peningkatan kecepatan
penghantaran impuls syaraf
Penguluran
dan pemanasan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengadakan perubahan
- perubahan fisiologis dalam tubuh dan menyiapkan organ-organ dalam untuk
mengahadapai aktivitas tubuh yang lebih berat. Assmusen dan Boje (1945:10:1) merupakan
orang pertama yang mengadakan penelitian yang berhubungan dengan kegunaan
penguluran dan pemanasan. kemudian diikuti oleh penemuan-penemuan yang lain
sehingga dapat memberikan jawaban tentang kegunaan penguluran dan pemanasan
sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat.
Pemanasan
diperlukan oleh tubuh karena sistem yang ada bahwa tubuh selama istirahat
memiliki inertia tertentu dan salah satu yang tidak dapat diharapkan adalah
kenaikan efisiensi fungsi tubuh dengan segera. Kenaikan temperatur tubuh yang
disebabkan karena pemanasan yang paling efektif adalah berkisar 2 - 3 °C atau
sekitar 38 - 39 "C. Kenaikan temperature tubuh berasal dari panas yang
dihasilkan oleh tubuh sebagai hasil dari metabolisme, setiap kenaikan 1 °C
dapat mcningkatkan metabolisme sebesar 13 persen. Sumber utama panas adalah
jaringan yang paling aktif yaitu: hati, kelenjar sekresi dan otot. Suhu
masing-masing.
Jaringan
dapat berbeda tergandung pada derajat aktivitas metabolismenya. kecepatan
aliran darah dan perbedaan suhu dengan jaringan di sekitarnya. Menurut
Karpovich (1956 : 1117 - 1119) stretching dan warming-up sangat dibutuhkan
untuk menghindari terjadinya cedera otot dan sendi pada waktu melakukan
aktivitas fisik yang berat sedan gkan menurut Klaf dan Arneim (1963:147)
menyatakan bahwa dengan melakukan stretching dan warming-up sebelum melakukan
olahraga yang melibatkan otot akan mengurangi terjadinya cedera hal ini
disebabkan karena : a) terjadinya peningkatan suhu otot, b) teregangnya ikat
sendi (ligament) dan c) aliran darah menjadi lancar. Menurut Devries
(1962:222-229) peningkatan suhu tubuh dan otot akan memperbaiki penampilan hal
ini disebabkan karena : a) otot akan berkontraksi dan berelaksasi lebih cepat.
b) otot akan berkontraksi dengan lebih efisien karena viskositasnya lebih
rendah, c) hemoglobin akan memberikan lebih banyak oksigen karena pelepasannya
lebih mudah. d) proses metabolisme meningkat dan e) resistensi dinding pembuluh
darah berkurang.
Menurut
Fox dan Mathews (1981 440) meningkatnya temperature tubuh akibat pemanasan akan
terjadi peningkatan-peningkatan : a) reaksi metabolisme meningkat, b)
meningkatnya penggunaan oksigen menyebabkan sirkulasi darah meningkat, c)
meningkatnya penghantaran impuis saraf sehingga kecepatan dan kekuatan
kontraksi bertambah. Sedangkan menurut Jensen dan Schuits ( 1970 : 353 - 358)
pemanasan yang
yang diiakukan dengan tepat akan
memberikan pengaruh terhadap tubuh : a) koordinasi gerak menjadi lebih baik
karena keleluasan gerak sendinya meningkat, b) terjadinya cedera otot dapat
dihindari dan, c) membantu timbulnya second wind lebih awal terulama untuk
olahraga yang memerlukan daya tahan. Menurut Lamb (1978 : 401) menyatakan bahwa
seiain ditandai dengan meningkatnya suhu temperature tubuh pemanasan yang benar
ditandai pula dengan meningkatnya ventilasi . Kenaikan ventilasi paru ini
akibat kenaikan frekuensi pemapasan yang dalam keadaan istirahat berkisar
antara 12-20 kali per menit, sedang dalam keadaan dapat mencapai 50 - 60 kali
per menintnya. Ventilasi pada orang dewasa dalam keadaan istirahat 5- 8 liter
per menit, sedangkan daiam keadaan olahraga berat yang berat ventilasi dapat
meningkat sampai 130 liter per menil untuk wanita sedangkan untuk laki - laki
dapat mencapai 180 liter per menit.
Pemanasan
sebelum latihan atau berolahraga menyebabkan system saraf V pusat (CNS) akan
terangsang sehingga koordinasi gerak dan reaksi gerak akan menjadi lebih baik.
Brooks dan Fahey ( 1984 : 435 ) menyatakan bahwa setiap bentuk aktivitas fisik
sebaiknya memuat adanya tiga komponen yaitu : a) pemanasan, b) inti dan c)
pendinginan, dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum latihan inti
maka temperature tubuh akan meningkat dengan demikian akan memberikan
keuntungan : a) proses metabolisme meningkat sehingga kecepatan kontraksi otot
akan meningkat, b) curah jantung akan meningkat dan pembuluh darah akan melebar
sehingga akan membantu mempercepat penyampaian oksigen ke jaringan dan
viskositas darah menjadi menurun, c) sirkulasi darah dan oksigen meningkat
sebelum latihan inti sehingga memungkinkan tersedianya oksigen di jaringan
lebih cepat, dan d) mengurangi terjadinya cedera karena sudah terjadi kesiapan
- kesiapan secara fisiologis untuk melakukan aktivitas.
tubuh
sehingga berdampak pada : a) peningkatan metabolisme. b) resistensi dinding
pembuluh darah akan berkurang sehingga membantu kecepatan aliran darah c)
terjadinya peningkatan suhu tubuh dan menbantu keleluasaan gerak sendi sehingga
memungkinkan penampilan lebih baik, berkurangnya terjadinya cedera/ sobekr^ya
serabut otot. dan otot akan lebih siap menerima beban aktivitas yang lebih
berat. Memiliki tingkat kelentukan otot - otot tubuh
yang lebih besar akan menguntungkan
dalam banyak banyak hal, struktur yang membatasi kelentukan otot -otot adalah :
a) tulang, b) otot, c) tendon dan d) ligamen maupun struktur lain yang
berhubungan dengan kapsul sendi.
Peningkatan
suhu otot dan darah setelah melakukan pemanasan akan memiliki kesiapan untuk
melakukan aktivitas yang relatif lebih berat hal ini disebabkan karena : a)
otot akan berkontraksi dan berelaksasi lebih cepat, b) otot akan berkontraksi
lebih efisien karena viskositasnya lebih rendah c) hemoglobin akan lebih banyak
memberikan 02 dan pelepasannya lebih mudah. Kenaikan suhu tubuh akibat
pemanasan yang efektif dapat mencapai 2-3 °C menyebabkan proses metabolisme
menjadi lebih cepat dan setiap
kenaikan 1 "C dapat
meningkatkan metabolisme sebesar 13 persen sedangkan peran saraf pada
persendian dapat meningkat 8 kali. Kenaikan suhu tubuh semacam ini sebagai
hasil dari metabolisme yang sumber utama panasnya adalah jaringan yang paling
aktif yaitu hati. kelenjar sekresi. dan otot. Suhu masing - masing jaringan
dapat berbeda tergantung pada tingkat aktivitas metabolisme, kecepatan darah
yang mengalir ke dalamnya. dan perbedaan suhu sekitar.
Mengenai bentuk pemanasan dan lamanya pemanasan menurut Brooks dan Fahey ( 1984
: 436 ) menyatakan bahwa pemanasan tergantung dari jenis c^bang olahraga yang
akan diiakukan, akan tetapi pada umumnya pertimbangan yang harus diiakukan
yaitu penggunaan otot utama dalam aktivitas atau olahraga. Sedangkan
intensitasnya mulai dari yang ringan ke berat, gerakannya dari yang sederhana
ke yang komplek, dari ektrimitas atas ke bawah atau sebaliknya dari bawah ke
atas. Hal ini disebabkan karena kira-kira 10 menit setelah berolahraga dengan
intensitas khusus memerlukan pencapaian temperatur otot yang mantap, oleh
karena itu pada waktu melakukan pemanasan sekurang - kurangnya membutuhkan
waktu 10 menit dan yang paling tepat antara 20 sampai 30 menil. Intensitas yang
paling tepat untuk mengetahui pemanasan sudah memasuki daerah latihan yaitu
dengan mengetahui denyut nadi, pada intensitas sedang yaitu 60 persen dari
denyut nadi maksimal, hal ini cukup untuk menaikkan temperatur otot akan tetapi
tidak melelahkan.
Pemanasan
secara umum terbagi menjadi 2 bentuk yailu pemanasan umum dan pemanasan khusus,
pemanasan umum melibatkan sebagian kelompok otot yang secara fisiologis
berdampak pada : a) meningkatnya temperature otot, b) meningkatnya kecepatan
metabolisme, c) meningkatnya sirkulasi darah, d) memperlancar transport oksigen
dan e) meningkatnya impuls saraf Pemanasan khusus meliputi gerakan-gerakan yang
menyerupai dengan aktivitas yang scsungguhnya. MC Ardle (1981) dengan melakukan
pemanasan dapat memperkecil terjadinya cedera karena : a) relaksasi otot akan
lebih cepat, b) resistensi pembuluh darah menjadi lebih rendah, c) temperatur
otot yang tinggi memungkinkan hemoglobin melepas oksigen lebih cepat sehingga
otot lebih mudah menggunakan oksigen, d) pen^erahan motor unit dalam melakukan
aktivitas lebih lancar dan penghantaran impuls saraf lebih cepat dan e) aliran
darah ke jaringan
yang aktif lebih lancar hal ini
memungkinkan penyediaan energi juga lebih lancar.
2.
Faktor Cooling Down/Pendinginan
Pendinginan
yaitu mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan.
Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah.Jika latihan
yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena
tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke
kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya
asamlaktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot
pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat
otot.Manfaat pendinginan sesudah olahraga ialah mencegah otot nyeri, kaku, dan
kram. Juga mengurangi denyut jantung yang sebelumnya bekerja keras dan membantu
tubuh menjadi lebih segar dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar